Mi instan dan nasi adalah makanan yang banyak ditemui di Indonesia. Namun, bagi Anda yang sedang menjaga berat badan, memilih di antara kedua jenis makanan ini bisa jadi cukup sulit. Sebenarnya yang mana yang lebih cepat bikin gemuk dan harus dihindari ketika sedang menurunkan atau mempertahankan berat badan? Simak ulasannya di bawah ini.
Sama-sama sumber karbohidrat
Mi instan dan nasi keduanya berasal dari biji-bijian olahan. Pada dasarnya, mi dan nasi sama-sama berfungsi sebagai sumber karbohidrat. Karbohidrat adalah bagian penting dalam menu makanan sehari-hari. Sebab, karbohidrat sebagai berfungsi untuk menyediakan energi utama di dalam tubuh.
Tubuh akan memecah karbohidrat menjadi gula yang selanjutnya digunakan sebagai energi dalam tubuh. Tanpa karbohidrat, tubuh bisa menjadi semakin lemas dan kekurangan energi utamanya. Baik mi dan nasi, keduanya sama-sama karbohidrat yang dibutuhkan yang bisa Anda pilih salah satu saja dalam sekali makan (tidak dimakan bersamaan, misalnya mi instan pakai nasi putih).
Kandungan gizi mi instan dan nasi putih
Satu bungkus mi instan biasanya besar porsinya bervariasi, yaitu sekitar 75-90 gram. Jumlah kalori sebungkus mi pun akan berbeda-beda, misalnya sekitar 350-500 kalori.
Jika dilihat dari ukuran rata-ratanya, mi instan dengan bumbu, kecap, dan bahan pelengkap yang beratnya 85 gram mengandung:
- 460 kalori
- 18,8 gram lemak
- 9 gram protein
- 66 gram karbohidrat
Sedangkan jika Anda mengambil secentong penuh nasi putih atau sekitar 100 gram, maka berikut adalah kandungannya:
- 175 kalori
- 0,2 gram lemak
- 4 gram protein
- 40 gram karbohidrat
Dengan jumlah porsi yang sama, sebungkus mi instan lengkap dengan bumbu, kecap, dan bahan pelengkapnya akan menyumbang lebih banyak jumlah kalori dibandingkan nasi saja.
Dilansir dalam laman NHS UK, salah satu faktor yang membuat berat badan meningkat adalah konsumsi makanan yang tinggi kalori, khususnya lemak dan gula.
Berdasarkan nilai gizi yang sudah dibandingkan di atas, itu berarti mi instan bisa menumpuk kalori, lemak, dan gula yang lebih banyak. Maka, kemungkinan mi bisa meningkatkan berat badan Anda lebih cepat. Akan tetapi, tentunya ini akan terjadi jika Anda mengonsumsinya tanpa diiringi dengan aktivitas fisik yang sepadan.
Jadi, sebaiknya kalau tidak mau gemuk makan yang mana?
Sebenarnya, makan nasi dan makan mi tidak ada yang dilarang. Yang harus menjadi pertimbangan adalah jumlah yang dimakan dan bagaimana cara pengolahannya.
Meskipun nasi menyumbang kalori, lemak, dan gula yang lebih kecil, jika porsinya berlebihan dan ditambah lauk pauk berisi aneka ragam gorengan, nasi bisa juga cepat membuat Anda gemuk. Karena itu, menu makanan Anda memang harus ditakar dan dirancang secara keseluruhan agar nutrisinya seimbang.
Sebaiknya hindari konsumsi mi instan setiap hari karena berisiko memengaruhi tekanan darah. Sebungkus mi instan bisa mengandung 900-1.700 mg natrium. Padahal batas asupan natrium per hari orang dewasa saja 1.500 mg. Jika setiap hari makan mi instan, berapa banyak natrium yang akan Anda kumpulkan dalam tubuh? Kebanyakan natrium bisa memicu kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi).
Yang paling penting, jika tidak ingin cepat gemuk dan tetap sehat, tambahkan sumber karbohidrat lain dalam menu makan Anda yang kaya akan serat seperti sayur dan buah-buahan.
Artikel Asli : https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/mi-instan-atau-nasi/