Ketika Anda berobat menemui dokter, pasti Anda akan mengonsultasikan masalah Anda bukan? Kenapa perut saya sakit, kenapa kepala saya pusing tidak hilang-hilang, dan lain sebagainya. Nah, namun, ternyata ada beberapa orang yang kalau bertemu dokter justru merasa cemas berlebihan hingga memengaruhi tekanan darah dalam tubuhnya. Pernahkah Anda mengalami atau melihat orang dengan kondisi seperti ini? Simak di bawah ini ulasan lengkap tentang sindrom jas putih alias white coat syndrome.
Apa itu sindrom jas putih?
Sindrom jas putih adalah nama kelainan bagi orang yang tiba-tiba mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi saat berada di sekitar dokter, petugas laboratorium, atau petugas medis siapa pun yang menggunakan jas putih yang khas. Pada umumnya, tekanan darah seseorang akan tetap stabil dengan kondisi aslinya saat bertemu orang lain. Namun, bagi orang yang mengalami sindrom jas putih, justru tekanan darah akan terbaca tinggi saat berada di sekitar dokter. Ketika dicek lagi di rumah, tekanan darah biasanya akan turun lagi ke angka seperti biasanya.
Meskipun kasus hipertensi jas putih ini biasanya bukan tekanan darah sesungguhnya dan terjadi sementara waktu, kondisi ini bisa membahayakan. Kondisi ini bisa membuat orang mendapatkan pengobatan yang sebenarnya tidak perlu. Selain itu, bisa membuat dokter salah mengira kalau pengobatan yang telah diberikan itu tidak berhasil, dilihat dari hasil pengukuran setiap kali berkunjung.
Apa bedanya hipertensi sindrom jas putih dengan hipertensi biasanya?
Hipertensi sindrom jas putih hanya terjadi saat berada di sekitar dokter atau lingkungan medis seperti di rumah sakit, tapi tekanan darahnya tidak terbaca tinggi atau angkanya berbeda saat di lingkungan lain.
Sementara itu, hipertensi biasa adalah tekanan darah tinggi yang memang benar-benar terjadi sesungguhnya. Hasil tekanan darah tidak dipengaruhi oleh tempat di mana mengukurnya. Jika diukur lagi di tempat lain tekanan darahnya memang tinggi seperti yang diukur saat di rumah sakit.
Apa penyebab sindrom jas putih?
Dilansir dari laman Healthline, beberapa orang mengalami sedikit kegelisahan atau kecemasan saat mereka mengunjungi lingkungan medis seperti di rumah sakit. Kecemasan yang berlebihan ini bisa menaikkan angka tekanan darah Anda. Suatu studi menunjukkan bahwa 15-30 persen orang yang didiagnosis mengalami hipertensi di rumah sakit diduga mengalami tekanan darah tinggi sindrom jas putih ini.
Sindrom ini lebih sering terjadi pada wanita, orang yang bukan perokok aktif, wanita hamil, dan orang paruh baya, menurut American Heart Association.
Bagaimana sindrom jas putih didiagnosis?
Mendiagnosis orang dengan sindrom jas putih ini sebenarnya cukup sulit. Jika dokter mencurigai seseorang mengalami white coat syndrome, maka dokter biasanya akan membaca hasil tekanan darah selanjutnya di setiap pertemuan.
Jika hasil pembacaan tekanan darah awal bertemu tinggi, dokter akan meminta orang tersebut untuk kembali beberapa minggu lagi untuk dicek. Orang tersebut ada yang dibekali obat-obatan, ada juga yang tidak.
Setelah beberapa minggu kembali lagi dan belum ada perubahan tekanan darahnya tetap tinggi, maka dokter akan menyarankan orang tersebut untuk melakukan tes tekanan darah di tempat lain.
Contohnya, pengukuran dengan tekanan darah digital yang bisa digunakan sendiri tanpa bertemu dengan dokter. Tentunya dilakukan dengan prosedur yang tepat agar memperoleh hasil yang tepat pula. Yang diduga pengidap white coat syndrome ini diminta untuk mencatat hasil-hasil tekanan darahnya untuk memastikan apakah benar ada perbedaan antara beberapa hasil yang dicatat oleh pasien dengan yang dilakukan di rumah sakit.
Pilihan lainnya, jika tidak alat tekanan darah digital portable di rumah, menggunakan tekanan darah ambulatory. Perangkat ini akan dikaitkan pada Anda dan dikenakan selama 24 jam hingga 48 jam. Alat ini akan membaca tekanan darah Anda setiap 20 menit atau 30 menit sekali selama waktu pemantauan berlangsung.
Kedua cara ini dapat membantu dokter untuk melihat bagaimana sebenarnya kondisi tekanan darah Anda saat merespons segala aktivitas sehari-hari, dan melihat perbedaanya dengan hasil tekanan darah yang dilakukan selama bertemu dokter.
Bagaimana cara mengatasi sindrom jas putih?
Karena sangat berkaitan dengan kecemasan, maka menenangkan diri adalah cara terbaik untuk mengatasinya.
Pindah tempat
Rumah sakit adalah tempat yang dipenuhi oleh berbagai petugas, dari perawat, resepsionis, dokter, dan lain-lain yang sibuk melakukan rutinitas mereka. Jika kondisi ini membuat seseorang menjadi khawatir atau ketakutan, sebaiknya pindah menunggu di ruangan yang lebih sepi.
Tarik napas dalam-dalam dan cari kesibukan
Jika masih merasa gugup padahal giliran masuk ke dokter akan segera tiba, coba ambil napas dalam-dalam dan tenangkan diri Anda. Jangan tegang lakukan dengan santai untuk menenangkan saraf Anda.
Agar lebih santai Anda bisa membawa barang yang membuat Anda fokus. Contohnya, membawa buku kesukaan Anda sehingga Anda fokus dengan bacaan Anda dan tidak memikirkan sosok dokter yang akan Anda temui.
Artikel Asli : https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/sindrom-jas-putih/