Sumber : https://doktersehat.com/flu-tulang/
Flu tulang adalah istilah awam yang digunakan untuk infeksi virus chikungunya, infeksi dari gigitan nyamuk yang menyebabkan gejala demam dan nyeri sendi dan tulang. Ketahui apa itu flu tulang, gejala, obat, dan cara mencegahnya.
Apa Itu Flu Tulang?
Flu tulang adalah infeksi virus chikungunya yang ditularkan dari gigitan nyamuk betina ke manusia. Ciri-ciri flu tulang berupa demam, nyeri otot, sakit kepala, dan nyeri sendi yang parah. Gejala ini biasanya muncul dalam dua hingga tujuh hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi virus chikungunya
Infeksi ini pernah menjadi wabah di Afrika dan sebagian besar kasus juga terjadi di Asia. Virus chikungunya pun dianggap sebagai penyakit tropis. Belum ada vaksin untuk mencegahnya, namun sebagian besar kasus ini tidak berbahaya. Beberapa obat flu tulang seperti ibuprofen dan acetaminophen dapat membantu meredakan gejalanya.
Gejala Flu Tulang
Ciri-ciri flu tulang hampir serupa dengan demam biasa, virus Zika, atau demam berdarah jadi Anda mungkin sulit membedakannya. Gejalanya termasuk:
- Mual
- Muntah
- Ruam kulit
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nyeri tulang
- Nyeri sendi ekstrim
- Demam tinggi
- Bengkak pada sendi
Gejala infeksi virus chikungunya lainnya yang jarang tapi mungkin terjadi berupa konjungtivitis (mata merah), ruam makulopapular, atau gejala seperti campak. Gejala nyeri sendi dan tulang dalam infeksi chikungunya mungkin berlangsung dalam seminggu atau berbulan-bulan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami ciri-ciri flu tulang, terutama bila Anda tinggal atau baru saja pulang dari daerah tropis di mana wabah chikungunya terdeteksi. Dokter akan meminta Anda untuk melakukan tes darah untuk diagnosis penyakit Anda. Selain itu, Anda harus mencegah gigitan nyamuk lainnya agar infeksi tidak menyebar dan semakin parah.
Penyebab Flu Tulang
Infeksi chikungunya ditularkan dari gigitan nyamuk betina yang terinfeksi virus chikungunya. Jenis nyamuk yang biasanya menularkan mosquito-borne viruses adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Nyamuk-nyamuk pembawa virus ini aktif pada pagi dan sore hari, namun mereka juga sering beraktivitas untuk mencari makan di siang hari. Sebagian besar nyamuk ditemukan di luar ruangan, namun nyamuk Aedes aegypti dapat berkeliaran di dalam ruangan.
Maka dari itu, lakukan pencegahan gigitan nyamuk dengan cara memberantas sarang nyamuk dan menggunakan losion antinyamuk. Anda mungkin juga melakukan fogging nyamuk karena nyamuk dapat memaparkan berbagai virus termasuk chikungunya.
Faktor Risiko Flu Tulang
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami infeksi chikungunya ini seperti tinggal di wilayah tropis termasuk Afrika, beberapa negara Asia termasuk India, Indonesia, Myanmar, dan Thailand. Infeksi chikungunya juga pernah mewabah di Amerika Latin, Brazil, Kepulauan Karibia, dan Amerika Serikat.
Sementara di Indonesia, risiko lebih besar terdapat virus chikungunya terjadi pada musim kemarau. Pada musim kemarau, nyamuk cenderung lebih banyak karena adanya banyak genangan air sebagai media untuk berkembang biak.
Diagnosis Flu Tulang
Diagnosis dilakukan dengan tes darah untuk mengetahui penyebab demam dan nyeri sendi dan tulang, terlebih lagi gejala chikungunya mirip dengan gejala demam berdarah. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut untuk memberikan resep obat dan saran pengobatan.
Pengobatan Flu Tulang
Belum ada obat antivirus khusus untuk mengobati chikungunya, namun beberapa obat demam dan nyeri sendi dapat membantu meredakan gejalanya. Dokter akan menyarankan Anda untuk istirahat, minum air putih yang cukup, dan konsumsi beberapa obat pereda nyeri, termasuk:
- Naproxen
- Ibuprofen
- Parasetamol
Gejala demam pada infeksi chikungunya umumnya dapat sembuh dalam perawatan selama satu minggu, namun gejala nyeri sendinya mungkin berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Bahkan, 20% dari pasien infeksi chikungunya mengalami nyeri sendi berulang atau kambuh setelah satu tahun. Dalam gejala yang lebih berat, dokter akan menyarankan fisioterapi.
Komplikasi Flu Tulang
Penyakit flu tulang adalah infeksi yang umumnya tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti:
- Hepatitis (radang hati)
- Nefritis (radang ginjal)
- Retinitis (radang retina)
- Myocarditis (radang otot jantung)
- Hemoragi (pendarahan)
- Meningoensefalitis (radang selaput otak)
- Myelitis (radang sumsum tulang belakang)
- Sindrom Guillain-Barré (penyakit sistem saraf tepi)
- Palsi saraf kranial (Gangguan fungsi saraf kranial)
Selain itu, infeksi chikungunya juga cenderung lebih berat bagi pasien yang juga menderita penyakit lainnya, seperti:
- Lansia di atas usia 65 tahun
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung
- Diabetes
Konsultasi pada dokter tentang penanganan dan obat flu tulang yang sesuai dengan kondisi Anda.
Pencegahan Flu Tulang
Cara mencegah infeksi chikungunya adalah dengan menghentikan perkembangbiakan nyamuk di wilayah Anda. Langkah-langkah berikut ini dapat dilakukan untuk mencegah transmisi virus chikungunya, termasuk:
- Bersihkan tempat penampungan air
- Lakukan fogging pada musim nyamuk bila perlu
- Berantas sarang nyamuk di kolam air, lemari pakaian, atau sudut ruangan yang mungkin menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk.
- Gunakan obat nyamuk atau semprotan anti nyamuk.
- Apabila Anda ingin beraktivitas di luar ruangan yang mungkin terdapat banyak nyamuk, gunakan pakaian lengan panjang dan menutupi seluruh tubuh.
- Hindari pergi ke wilayah di mana sedang ada wabah nyamuk.
- Gunakan minyak esensial seperti minyak lemon atau minyak eucalyptus.
- Gunakan losion antinyamuk saat tidur.
Pada dasarnya, cegah perkembangbiakan nyamuk di wilayah Anda dapat menghindari berbagai nyamuk pembawa virus dan infeksi. Meskipun infeksi virus chikungunya cenderung tidak membahayakan, gejala nyeri sendinya sangat tidak menyenangkan dan mungkin bertahan sangat lama.
Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu flu tulang. Flu tulang adalah infeksi akibat virus chikungunya dengan gejala utama berupa nyeri sendi, tulang, dan otot. Apabila Anda pernah mengalami infeksi chikungunya, maka tubuh Anda akan kebal dan tidak mungkin mengalaminya lagi.
Referensi
- 2018.Symptoms, Diagnosis, & Treatment. https://www.cdc.gov/chikungunya/symptoms/index.html. (Diakses pada 6 Juli 2020).
- Newman, Tim. 2017. Chikungunya: What you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/306828. (Diakses pada 6 Juli 2020).
- 2019. What Is Chikungunya?. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-chikungunya. (Diakses pada 6 Juli 2020).
- 2017. Chikungunya. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/chikungunya#. (Diakses pada 6 Juli 2020).