Tidak ada aturan paten frekuensi mencuci rambut. Frekuensi mencuci rambut bergantung pada jenis rambut, tingkat produksi minyak, dan aktifitas sehari-hari. Pada orang yang bergerak aktif dan produksi minyak tinggi memerlukan setiap hari untuk mencuci rambut.
Terdapat beberapa teori yang beredar dimasyarakat seperti lebih sering mencuci rambut dapat menyehatkan rambut, namun ada juga yang menyatakan dapat merusak rambut. Menurut para ahli, belum ada jawaban yang pasti tentang frekuensi mencuci rambut yang tepat untuk menjaga kesehatan rambut.
Apakah minyak pada rambut merugikan?
Rambut berminyak dapat menyebabkan terjadinya sebum atau minyak pada kulit kepala. Mencuci rambut dipercaya dapat mengurangi minyak pada rambut, namun rambut yang kehilangan minyak secara keseluruhan dapat menyebabkan rambut mengalami kasar, kusam dan susah diatur.
Apakah yang mempengaruhi frekuensi mencuci rambut?
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan frekuensi untuk mencuci rambut:
- Minyak
Minyak merupakan penyebab terbesar terjadinya rambut kotor. Jumlah minyak yang dihasilkan bergantung pada usia, genetika, jenis kelamin, dan lingkungan. Jumlah minyak yang banyak umumnya dialami oleh remaja atau orang dewasa yang berusia 20-30 tahun. Namun seiring bertambahnya usia maka minyak yang dihasilkan pada kulit kepala menjadi menurun. Umumnya orang yang menghasilkan minyak berlebih pada kulit kepalanya perlu untuk mencuci rambut setiap hari. Namun pada orang yang menghasilkan minyak dalam jumlah kecil cukup mencuci rambut setiap beberapa hari.
- Jenis rambut
Rambut yang lurus dan tipis perlu dicuci lebih sering daripada rambut yang keriting atau bergelombang. Rambut lurus mudah dilapisi sebum atau ketombe dan terlihat berminyak lebih cepat. Rambut yang keriting membutuhkan kelembapan lebih agar tetap lembut dan mencegah keriting.
- Keringat
Jumlah keringat yang dihasilkan oleh tubuh karena aktifitas dapat menjadi faktor untuk menentukan frekuensi mencuci rambut. Keringat dapat menyebabkan terdapat sebum pada rambut, terlihat kotor, dan menimbulkan bau kurang sedap.
- Lingkungan
Kotoran dan debu dapat menempel pada rambut dan menyebabkan rambut kotor dan kusam.
- Produk untuk pengatur rambut
Produk pengatur rambut dapat menumpuk di rambut dan kulit kepala sehingga dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan. Penggunaan produk yang sering atau berat meningkatkan frekuensi kebutuhan untuk mencuci rambut.
Bagaimana cara kerja shampo?
Shampo bekerja dengan menghilangkan minyak, kotoran, dan sisa produk pengatur rambut. Seseorang yang memiliki produksi minyak normal tidak perlu mencuci rambut setiap hari karena minyak rambut yang hilang dapat meningkatkan resiko kerusakan rambut.
Sumber:
- Healthline. (2017, 27 April). How Often Should You Wash Your Hair. Diperoleh 08 September 2017 dari: http://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/how-often-should-you-wash-your-hair#Overview1
- WebMD. (2015, Maret). How Often Do I Need to Shampoo. Diperoleh 08 September 2017 dari: http://www.webmd.com/beauty/features/how-often-wash-hair#4