Belakangan ini di Asia, kasus virus nipah muncul kembali. Virus ini diketahui dibawa oleh binatang seperti kelelawar. Di India, sudah banyak korban akibat wabah virus ini, khususnya di wilayah Kerala, India Selatan. Banyak yang menjadi korban jiwa hingga beberapa pasien harus dikarantina agar virus ini tidak menyebar. Sebenarnya apa itu virus nipah? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu virus nipah?
Dilansir dari laman CDC, yaitu pusat pengendalian penyakit di Amerika Serikat, virus nipah adalah salah satu virus yang bisa menginfeksi manusia dan menimbulkan penyakit yang cukup berat. Virus ini dikenal juga dengan infeksi mematikan yang dibawa kelelawar pemakan buah.
Infeksi virus ini menyebabkan berbagai dampak dari yang gejala biasa seperti demam, infeksi pernapasan, bahkan sampai radang otak. Virus ini menular dan mematikan. Sekitar 80 persen kasus infeksi virus nipah ini berakhir dengan kematian.
Virus ini kebanyakan terjadi di daerah benua Asia, dan dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius.
Penularan virus nipah
Virus nipah ditularkan lewat banyak hal. Pertama, virus ini bisa ditularkan dari kelelawar ke binatang peliharaan lalu ke manusia. Binatang yang paling rentan menularkan virus ini adalah kelelawar pemakan buah.
Kelelawar yang membawa virus nipah tidak terlihat sakit, sehingga sangat sulit membedakan mana kelelawar yang membawa virus ini dengan yang tidak. Kelelawar selanjutnya menularkan virus ini ke binatang lainnya, seperti ternak babi.
Babi pun akan sakit setelah terinfeksi virus tersebut. Selain babi, hewan atau ternak lainnya juga bisa ditularkan virus ini, misalnya domba. Dari hewan inilah, manusia yang merawatnya bisa tertular virus mematikan ini.
Kedua, virus ini juga bisa langsung menularkan dari kelelawar ke manusia secara langsung jika ada kontak dengan kelelawar.
Selanjutnya, virus yang berada di dalam tubuh manusia bisa ditularkan ke orang lainnya. Penyebaran dari orang ke orang akan terjadi melalui droplet atau butiran air liur, butiran air dari hidung, urine, atau darah. Virus ini sangat mudah menyebar dalam satu keluarga atau dengan orang serumah.
Makan buah yang terkontaminasi kotoran, urine, dan air liur kelelawar yang terinfeksi nipah juga bisa menularkan ke manusia.
Penularan nipah dari pertama terinfeksi hingga timbul gejala memakan waktu sekitar 4-14 hari. Dalam beberapa kasus juga bisa sebanyak 45 hari masa inkubasinya. Dengan kata lain, bisa saja selama sebulan Anda sudah kemasukkan nipah, hanya belum muncul dan terasa gejala-gejalanya saja.
Apa saja gejala virus nipah?
Gejala yang dialami sebenarnya cukup mirip dengan kondisi infeksi pada umumnya, seperti:
- Demam
- Otot-otot terasa sakit
- Sakit tenggorokan
- Muntah-muntah
- Pusing
- Terjadi infeksi saluran pernapasan akut
Gejala yang umum ini membuat orang dengan infeksi nipah terlambat ditangani. Ini juga membuat diagnosis dokter mudah meleset, sebab gejalanya tidak menandakan satu ciri khas tertentu yang mudah dideteksi.
Dalam kasus yang parah, bisa terjadi radang otak (ensefalitis). Tanda-tanda timbulnya adanya radang otak pada infeksi yakni mengantuk terus-terusan, sakit kepala, linglung, penurunan kesadaran, dan kejang yang bisa berlangsung selama 24-48 jam. Kondisi ini bisa mengarah pada koma hingga kematian.
Pengobatan infeksi nipah
Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan infeksi ini. Belum ditemukan antivirus khusus untuk melawan infeksi virus nipah pada manusia. Belum ada juga vaksin khusus untuk mencegah infeksi virus ini.
Sekarang ini para ahli mengatakan untuk lebih fokus ke pencegahannya, dan bagaimana cara mengurangi keparahan gejala yang muncul. Misalnya mengatasi demamnya, muntah-muntah, atau infeksi saluran pernapasannya, atau radang otak yang terjadi.
Pencegahan yang bisa dilakukan
Untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus ini, sebaiknya:
- Hindari makan buah atau makanan lainnya yang telah mengalami kontak langsung dengan binatang seperti kelelawar atau babi.
- Cuci bersih buah dan kupas kulitnya.
- Jika sejak buah dipanen sudah ditemukan seperti ada bekas gigitan, jangan dikonsumsi.
- Gunakan sarung tangan, masker, dan baju pelindung saat merawat hewan yang sakit atau saat memotong hewan.
- Kurangi kontak langsung dengan hewan jika sedang terjadi wabah di daerah sekitar Anda.
- Jaga kebersihan kandang hewan.
- Waspada terhadap keberadaan kelelawar pemakan buah di sekitar Anda.
- Selalu cuci tangan setelah kontak dengan binatang meskipun sudah pakai sarung tangan, serta setelah mengunjungi orang yang kena infeksi.