Stress berlebihan atau mengalami kondisi emosional yang sedang labil dapat meningkatkan nafsu makan atau mudah merasa lapar.
Mudah merasa lapar merupakan kondisi yang umumnya dialami oleh beberapa orang. Makanan tertentu seperti minuman manis, permen, dan kue kering tidak dapat memberikan energi cukup bagi tubuh sehingga menyebabkan tubuh lebih cepat lapar lagi. Berikut beberapa hal lain yang dapat mempengaruhi tubuh sehingga mudah lapar:
- Mengalami stress yang berlebihan
Ketika sedang mengalami stress, tubuh mengeluarkan hormon kortisol yang meningkatkan keinginan untuk makan. Tubuh juga menurunkan produksi hormon adrenaline yang bertugas menghilangkan rasa lapar. Nafsu makan akan kembali normal ketika stress hilang.
- Tubuh membutuhkan asupan air
Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat menyebabkan tubuh berpikir perlu mengkonsumsi makanan. Penuhi kebutuhan cairan terlebih dahulu untuk mengetahui kebutuhan tubuh yang sebenarnya.
- Peningkatan gula darah
Mengkonsumsi makanan manis seperti donat, kue kering, atau soda akan memberikan banyak asupan gula pada tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh melepaskan hormon insulin yang membantu sel menggunakan gula sebagai bahan bakar atau disimpan. Asupan gula yang tinggi menyebabkan tubuh menghasilkan insulin lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Kondisi ini dapat menurunkan gula darah terlalu banyak dan menimbulkan lapar.
- Gejala terjadinya diabetes
Salah satu gejala terjadinya diabetes adalah polifagia atau suatu kondisi tubuh yang mengalami kelaparan ekstrim. Hal ini dikarenakan sel tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang seharusnya digunakan sebagai bahan pembakaran untuk pembentukan energi.
- Kekurangan kadar gula dalam darah
- Ketika tubuh mengalami kekurangan kadar gula dalam darah maka tubuh tidak memiliki cukup bahan bakar untuk membentuk energi. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh terasa lelah, lemas, atau pusing.
- Kehamilan
Pada beberapa orang, kehamilan dapat menyebabkan rasa lapar sepanjang hari. Wanita yang sedang hamil umumnya merasakan “ngidam” atau menginginkan makanan baru atau makanan yang disukai. Berkonsultasilah dengan apoteker atau dokter untuk melakukan tes kehamilan.
- Makan terlalu cepat
Makan terlalu cepat menyebabkan tidak memberi cukup waktu bagi tubuh untuk menyadari bahwa sudah kenyang. Nikmati makanan secara perlahan dan dengan potongan yang kecil.
- Melihat atau mencium sesuatu yang lezat.
Hal ini hampir semua orang mengalaminya. Memang pada kenyataannya, jika indra penciuman menangkap aroma yang sedap maka akan mengirim sinyal ke otak kita dan hasilnya kita akan merasa lapar, meski mungkin belum lama menyantap makanan.
- Emosi yang sedang tidak stabil
Memiliki emosi seperti merasa kesal, bosan, sedih, atau depresi akan menyebabkan seseorang mencari pelampiasan dengan makan. Lakukan kegiatan yang disukai untuk meredakan stress dan pastikan bahwa sedang lapar ketika ingin mengkonsumsi makanan.
- Memiliki hormon tiroid yang terlalu aktif
Hormon tiroid yang terlalu aktif dapat menyebabkan tubuh merasa mudah lelah, gugup, murung, dan lapar sepanjang waktu. Berkonsultasilah dengan dokter terutama jika memiliki masalah tiroid.
- Efek samping obat yang dikonsumsi
Beberapa obat dapat mempengaruhi nafsu makan. Terutama beberapa obat yang digunakan untuk mengobati depresi atau gangguan mood yang dikombinasi dengan antihistamin, antipsikotik, dan kortikosteroid.
- Tidak memiliki tidur yang berkualitas
Kurang tidur dapat mengubah keseimbangan hormon sehingga meningkatkan keinginan makan lebih banyak. Kondisi ini juga dapat mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung tinggi kalori dan lemak.
Sumber:
- WebMD. (2017, 20 Juni). Why Am I Always Hungry. Diperoleh 26 Juli 2017 dari: http://www.webmd.com/diet/ss/slideshow-why-hungry?ecd=wnl_spr_072517&ctr=wnl-spr-072517_nsl-ld-stry_1&mb=4DDisyjtXTSPYEW4cDa65RXFE73IOX1cm5oHOW%2fmre8%3d