Manfaat Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Saat Pandemi

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Pernahkah kamu bekerja dalam divisi produksi yang umumnya bekerja dengan alat-alat besar maupun mesin dan bahan kimia? Atau mengikuti proyek pembangunan seperti pengawas gedung maupun kontraktor? Apakah disana sudah mengenal K3 dan menerapkannya dengan baik? K3 adalah dasar kerja yang harus di utamakan untuk pekerja sehingga mereka bisa meminimalkan adanya kecelakaan kerja yang mengakibatkan kerugian berupa luka maupun kematian. Kesehatan dan keselamatan karyawan sudah menjadi isu hangat dan harus diperhatikan oleh perusahaan. Oleh karena itu ilmu K3 harus diterapkan dengan baik. Apasih manfaat penerapan K3 dalam dunia kerja?

 

Memberikan Pengetahuan untuk Pekerja

Menerapkan K3 di tempat kerja merupakan sarana untuk membagikan ilmu kepada karyawan, beberapa orang akan lebih mudah memahami jika ilmu diterapkan langsung daripada menggunakan teori. Jadi dengan memulai K3 di tempat kerja bisa memberi pemahaman secara langsung kepada pekerja dan mereka bisa menyerap ilmu dengan baik pula.

 

Memberi Perlindungan Kepada Pekerja

Menerapkan K3 adalah bentuk memberikan bekal perlindungan dunia kerja, sehingga bisa meminimalkan kecelakaan di tempat kerja. Jika mereka sudah di bekali ilmu dengan baik maka mereka bisa mengetahui bagaimana caranya bersikap dan apa yang harus dilakukan atau dihindari saat bekerja untuk melindungi diri misalnya seperti penggunaan APD di tempat kerja seperti masker, jas, kacamata lab dan sarung tangan untuk yang bekerja dengan bahan kimia maupun helm proyek dan sepatu boot untuk pejerja lapangan. Hal-hal sederhana adalah dasar untuk bekerja secara sehat dan aman sehingga bisa memberikan perlindungan kepada karyawan. Perlindungan ini menghindari dan meminimalkan akibat dari kecelakaan kerja.

 

Mengurangi Angka Kecelakaan Kerja

Dari tahun ke tahun angka kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja terus naik, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja akan ilmu K3, dengan menerapkan K3 di lingkungan kerja, bisa meminimalkan korban kecelakaan kerja karena sudah melakukan protokol kerja yang aman dan terlindungi. Penerapan K3 memberikan efek yang sangat besar untuk melindungi karyawan baik untuk keselamatan kerja saat ini maupun masa depan.

 

Mengurangi Pengeluaran untuk Kompensasi Karyawan

Menerapkan K3 dalam dunia kerja juga mempengaruhi finansial perusahaan, jika pekerja perusahaan mengalami kecelakaan kerja dari luka sampai meninggal, perusahaan pastinya harus memberikan kompensasi untuk biaya penyembuhan korban. Semakin perusahaan melindungi pekerjanya maka kecelakaan kerja dapat di tekan, sehingga uang kompensasi pekerja pun bisa berkurang.

 

Memengaruhi Produktifitas Pekerja

Pekerja yang diberi perlindungan saat bekerja akan lebih produktif karena mereka lebih totalitas dalam bekerja. Pekerja yang tidak memiliki ilmu dan perlindungan saat bekerja akan lebih khawatir akan keselamatannya sehingga bekerja dilakukan kurang totalitas.

Jadi penerapan K3 dalam dunia kerja sangat dibutuhkan untuk melindungi dan menekan angka kecelakaan bekerja sehingga lingkungan kerja lebih aman dan mendukung produktifitas pekerja. Penerapan K3 di dunia kerja bisa didahului dengan mengadakan pelatihan dan konseling K3 dengan para ahli sehingga penerapan dalam perusahaan bisa mengenai target dengan baik.

 

 

 

Penularan COVID-19

Transmisi virus dari orang ke orang melalui kontak langsung percikan (droplet) infeksius ke lapisan mukosa menjadi metode utama penularan. Virus dikeluarkan bersama sekresi pernapasan ketika penderita berbicara, batuk, atau bersin. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung sentuhan droplet pada berbagai permukaan yang diikuti sentuhan pada mulut, hidung, atau mata dengan tangan yang sama.

Untuk mengendalikan COVID-19, banyak negara menggunakan kombinasi kegiatan perlambatan dan mitigasi dengan maksud menunda lonjakan besar pasien sehingga sesuai dengan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, sambil melindungi yang paling rentan dari infeksi, termasuk orang tua dan mereka yang memiliki komorbiditas.

Melindungi Pekerja Medis

Pencegahan infeksi pada pekerja medis merupakan salah satu aspek kritis dari respon secara nasional dan sangat penting dalam masa pandemic. Orang yang paling berisiko terinfeksi adalah mereka yang berhubungan dekat dengan pasien COVID-19 atau yang merawat pasien COVID-19. Petugas kesehatan berada di garis depan dari respons pandemi COVID-19 memiliki risiko yang lebih besar untuk terpajan infeksi. SARS-CoV-2 sebagai virus penyebab COVID-19 merupakan salah satu dari sejumlah bahaya potensial. Petugas kesehatan sebagai garda terdepan mempunyai risiko pajanan tertinggi terhadap biohazard SARS-COV-2 penyebab penyakit COVID-19.

Peran dan Tanggung Jawab Ahli K3 di Rumah Sakit

Kita menyepakati bahwa pekerjaan di rumah sakit adalah pekerjaan yang berbahaya pada masa pandemi ini. Oleh karenanya, ahli K3 sangat berperan untuk memastikan tenaga kesehatan tetap dalam kondisi selamat dan sehat terutama dalam penularan COVID-19.

Kemudian, apakah peran dan tanggung jawab ahli K3 di RS ataupun di laboratorium pemeriksa sampel-sampel hasil tracking melalui swab yang dilakukan oleh petugas medis?

Berikut antara lain beberapa hal yang menjadi tanggung jawab dan poin penting yang bisa dilakukan :

1. Melakukan penilaian risiko

Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja harus melakukan Penilaian Risiko Kesehatan (HRA) untuk mengukur dampak dan risiko kesehatan akibat paparan COVID-19. Penilaian risiko bisa dengan mempertimbangkan penyakit-penyakit yang dialami tenaga kesehatan, penyakit yang dialami anggota keluarga tenaga kersehatan, tenaga kesehatan dalam karantina, tingkat kematia, pembatasan perjalanan oleh pemerintah, tidak adanya staf karena takut tertular infeksi di tempat kerja dan adanya gangguan bisnis perusahaan yang mungkin terjadi.

2. Melakukan Pengendalian Risiko

Kegiatan utama dalam tahap ini adalah mengembangkan strategi kesiapsiagaan tanggapan dengan pertimbangan:

  • mematuhi peraturan / standar setempat,
  • penilaian risiko pada tingkat risiko yang terkait dengan berbagai tempat kerja, tugas pekerjaan dan pekerja yang melakukan tugas termasuk di mana, bagaimana, dan ke sumber COVID-19 apa yang dapat diekspos oleh pekerja, baik dari rekan kerja, kontraktor, masyarakat umum, atau pasien, dan mengidentifikasi personel berisiko tinggi.

Menerapkan Hierarki Kontrol untuk COVID-19 jika berlaku misalnya:

  • Kontrol Bioengineering / Rekayasa (sistem Ventilasi, Vaksin),
  • Kontrol Administratif (pembersihan / sanitasi, dekontaminasi, jarak sosial, pelatihan kewaspadaan, PSBB),
  • Alat Pelindung Diri (masker N95, penutup kepala, penutup sepatu, pelindung wajah, sarung tangan, google).

Sementara itu ada bahaya lain selain dari sumber biologis (SARS-Cov-2) dan perlu intervensi yang komprehensif untuk mengurangi atau meminimalkan dampak negative yakni bahaya psikologi dari pekerja yang positif karena paparan COVID-19. Pekerja akan memiliki stigma “negatif” di lingkungan masyarakat, oleh karena itu dukungan sosial dari keluarga dan masyarakat perlu ditingkatkan.

 

 

Sumber:

Lody.co.id

Safetyfirstindinesia.co.id

 

 

Kontak Kami

  • Pemasaran:082118700765

  • Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No. 101 Bandung 40132 / Kantor Yayasan : Jl. Ir. H Juanda No. 100, Desa/Kelurahan Lebak Gede, Kec. Coblong, Kota Bandung, Provinisi Jawa Barat, Kode Pos : 40132

  • Telephone:(022) 2533783, (022) 2533704

  • Email: sekretariat@jpkmsuryasumirat.com

Connect With Us

Facebook

Whatsapp

Instagram

 

©2024 JPKM Surya Sumirat - Persekutuan dan Perkumpulan PERHIMPUNAN SANTO BORROMEUS