Dampak Psikologis Media Sosial Terhadap Remaja dan Penanganannya

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

emoji faces social media

Media sosial pada hakekatnya adalah sebuah sarana yang diciptakan untuk mempermudah komunikasi antara satu orang dengan orang yang lain walaupun harus melintasi jarak,waktu dan ruang. Media sosial dimanfaatkan sebagai wadah untuk saling mempererat silaturahmi antar sudara atau teman, memberi dan menerima informasi, memposting tulisan tertentu seperti status, pengumuman atau sebuah undangan acara, mengupload video inspirasi atau foto-foto pribadi, saling mengomentari satu sama lain dan masih banyak manfaat lainnya. Tidak ada sesuatu yang diciptakan kecuali karena ada manfaatnya.

 

Di sisi yang lain, juga banyak sekali pemberitaan negatif akibat media sosial seperti adanya penipuan penjualan produk yang mengatasnamakan salah satu public figure dengan memanfaatkan media sosialnya berupa akun instagram. Bahkan, ada pula berita penipuan dan penculikan melalui jejaring facebook atau twitter denagn modus berkenalan, chattingan, bertemu di sutu temapat kemudian diculik.

Menurut beberapa hasil penelitian dan pemberitaan bahwa penggunaan media sosial terbukti berpengaruh pada keadaan psikologis seseorang. Apa saja dampak psikologis media sosial? Mari kita bahas bersama-sama.

 

  1. Media Sosial Sebagai Sarana Pengungkapan Diri yang Baik

Para ilmuwan telah menyetujui bahwa berbicara tentang diri kita sendiri akan memberikan dampak pada psikologis seseorang yakni berupa rasa kepuasan tersendiri dan rasa kesenangan yang sangat baik. Misalkan pada saat kita menggunakan media sosial untuk memberikan postingan berupa status “Sungguh hari ini aku sangat senang karena mendapat juara matematika tingkat nasional”.

Perhatikanlah status tersebut, bahwa selain status ini bermaksud untuk sekedar mengungkapkan rasa gembira dan bangganya seseorang tersebut karena mendapat juara matematika tetapi makna yang sebenarnya bahwa orang tersebut sedang mengungkapan dirinya pada publik, dia sedang menarik perhatian orang lain untuk membicarakan dirinya sendiri.

 

  1. Pengaruh Posting-an Media Sosial pada Mood Seseorang

Emosi sangat mungkin untuk ditularkan melaui media sosial. Kita sendiri mungkin saja pernah ikut terbawa atau tertular emosi yangdibagikan melalui media sosial. Posting-an yang mengandung sisi positif atau sisi negatif sudah pasti akan mempengaruhi pembacanya. Kita seolah-olah digiring untuk merasakan hal yang sama dengan orang yang sedang memposting status tersebut. Cobalah untuk menghindari posting-an negatif yang dapat merusak moodmu. Apabila kamu terlanjur melihat posting-an negatif, kamu bisa cepat mencari unggahan yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga mood yang rusak tadi bisa segera kembali membaik.

 

  1. Media Sosial Beresiko Menimbulkan Iri Hati

Para ahli membuktikan bahwa unggahan keberhasilan seseorang dalam mencapai atau mendapatkan sesuatu dapat memicu perasaan iri hati, cemburu dan menderita pada seseorang. Hal semacam ini memang tak bisa untuk dipungkiri. Semua orang akan berlomba-lomba menunjukkan keberhasilannya di media sosial demi sebuah eksistensi dan anjungan dari para netizen.

Seperti posting-an status yang sudah dicontohkan pada dampak psikologis pertama, bahwa pada saat dia mengunggah status tersebut ke media sosial, akan banyak sekali teman-temannya yang iri melihat keberhasilannya dalam mendapatkan juara matematika tingkat nasional.

 

  1. Media Sosial Berpotensi Menimbulkan Kecemasan

Adanya tekanan terus menerus yang terdapat dalam media sosial akan menyebabkan tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi bagi remaja.  Misalkan pada saat ada promosi diskon yang sedang dilaksanakan oleh suatu pusat perbelanjaan dengan mengumumkannya melalui media sosial. Semua orang terutama wanita akan berlomba-lomba mendapatkan diskon tersebut.

Mungkin akan baik bagi orang yang pada saat itu mempunyai uang yang cukup, tetapi bagi orang yang pada saat itu mungkin sedang mengalami kesulitan uang, dia akan senantiasa merasa cemas bahkan depresi karena tidak dapat mendapatkan diskon yang sedang berlangsung.

 

  1. Media Sosial Dapat Menghilangkan Stres (bagi) Wanita

Bagi sebagian besar wanita di seluruh dunia menganggap bahwa dengan bermain media sosial adalah cara mengatasi stres dan depresi Karena dengan mengakses media sosial, wanita akan dapat mengunggah postingan yang menarik bagi mereka serta dapat menikmati foto dan video yang mereka sukai. Bahkan para peneliti telah menemukan fakta bahwa wanita yang menggunakan media sosial akan memiliki faktor stres yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak bermain media sosial.

 

  1. Media Sosial Memberikan Perasaan Menyenangkan

Jika kita sedikit mengulik tentang apa sebenarnya manfaat seseorang untuk mengupload foto atau video, memposting sebuah status yang memberikan informasi kita sedang berada di mana atau apa yang sedang kita lakukan melalui media sosial? Namun penelitian menunjukkan bahwa pada saat seseorang menceritakan segala sesuatu yang ia lakukan untuk ditunjukkan kepada orang lain di media sosial akan memberikan rasa kesenangan tersendiri bagi kita yang mengunggahnya.

Atau dalam ilmu psikologi, hal ini dinamakan sebagai Asertif yakni saat kita menyampaikan perasaan kita akan menyebabkan perasaan lebih lega atau menyenangkan.

 

  1. Media Sosial Sebagai Ajang Kebutuhan Untuk Didengarkan

Kebutuhan untuk didengarkan ternyata adalah kebutuhan dasar manusia di seluruh dunia, selain kebutuhan tempat tinggal dan makan. Sebagian orang mungkin bukanlah tipe orang yang mudah untuk menceritakan sesuatu kepada orang lain secara langsung. Mereka mungkin saja menganggap orang lain tidak akan mau mendengarkan keluh kesah atau masalah yang sedang dihadapinya.

Inilah salah satu diantara banyak alasan mengapa seseorang akan lebih nyaman untuk mencurahkan isi hatinya melalui status di media sosial. Wajar memang jika banyak orang lebih memilih mengungkapkan perasaannya di media sosial. Akan tetapi lebih baik lagi jika kita dapat curhat kepada orang lain untuk mengurangi resiko daripada curhat di media sosial.

 

  1. Media Sosial Sebagai Wadah Kebutuhan untuk Dikenal

Bukan hal yang langka jika kehadiran atau eksistensi seseorang di media sosial adalah karena adanya kecenderungan untuk dikenal oleh banyak orang. Dengan dikenal banyak orang akan memicu psikologis seseorang untuk merasa lebih bangga. Akan tetapi masalahnya adalah pengguna media sosial akhir-akhir ini terlalu mengekspresikan dirinya secara berlebihan bahkan ada yang bertentangan dengan nilai dan moral masyarakat.

Yang lebih mengerikan lagi ada banyak sekali postingan negatif seseorang di media sosial yang malah dianggap sebagai “goals” oleh banyak orang. Maka dari itu mulailah memahami bahwa dikenal karena sebuah prestasi justru adalah hal yang lebih dibanggakan daripada dikenal karena materi yang sering dipamerkan di media sosial.

 

  1. Media Sosial Berpotensi Menimbulkan Konflik

Tidak dapat dipungkiri bahwa postingan di media sosial akan mempengaruhi diri kita sendiri maupun pasangan kita. Yang dikhawatirkan disini adalah ketika penggunaan media sosial menjadi tidak bijak karena adanya masalah yang timbul karena postingan yang diunggah di media sosial secara bebas tanpa batas.

Penggunaan tanpa batas ini akan mengakibatkan salah paham, lalu menciptakan konflik dan akhirnya berujung pada perceraian. Selain itu pada hubungan pertemanan, media sosial bisa dijadikan sebagai ajang seseorang melakukan penyindiran atau olok-olok. Perilaku semacam ini bukan tidak mungkin akan menjadi masalah dan berakibat pada timbulnya konflik antar teman.

 

  1. Media Sosial Menyebabkan Individualisme

Seseorang yang aktif menggunakan media sosial akan membentuk karakter seseorang yang individualis. Artinya mereka menjadi tidak peduli dengan keadaan lingkungan sekitar karena saat seseorang menggunakan media sosial, mereka akan cenderung asyik dengan dunia mayanya dan mengabaikan interaksi sosial dengan orang lain di kehidupan yang nyata. Hal ini akan mengakibatkan buruknya hubungan sosial antar sesama.

 

  1. Media Sosial Menimbulkan Gengsi

Para pecandu media sosial akan selalu mengungkapkan dirinya di dunia maya yang berbeda dengan dirinya di dunia nyata. Mereka akan selalu menunjukkan dirinya sebagai seseorang yang sempurna namun tak sesuai dengan dirinya di dunia nyata. Masalah ini biasanya dipicu oleh rasa gengsi sehingga seseorang menjadi tidak berani untuk mempresentasikan gambaran dirinya yang sebenarnya.

 

Penanganan Psikologis Media Sosial

Penggunaan media sosial yang berdampak pada psikologis seseorang juga bisa diatasi dengan hal berikut :

  • Ubahlah kebiasaan bersosialisasi di dunia maya menjadi bersosialisasi di dunia nyata. Mulailah memperhatikan lingkungan sekitar dan kurangi penggunaan gadget dengan berinteraksi dengan orang lain
  • Alihkan perhatianmu untuk mengisi waktu dengan hal-hal yang lebih bermanfaat sehingga kamu tidak menghabiskan waktumu berjam-jam dengan mengakses media sosial
  • Tetapkan batas waktu maksimal penggunaan smartphone agar mengurangi efek kecanduan

Demikian dampak psikologis yang ditimbulkan oleh penggunaan media sosial. Kemajuan teknologi ini harusnya dapat disikapi dengan bijak terlebih oleh anak-anak muda sehingga dapat memberikan dampak yang lebih positif. Penting sekali bagi semua orang untuk mengetahui cara  menghindari kebiasaan buruk ini dan mengganti dengan hal yang lebih bermanfaat.

 

Sumber : https://dosenpsikologi.com/dampak-psikologis-media-sosial

Kontak Kami

  • Pemasaran:082118700765

  • Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No. 101 Bandung 40132 / Kantor Yayasan : Jl. Ir. H Juanda No. 100, Desa/Kelurahan Lebak Gede, Kec. Coblong, Kota Bandung, Provinisi Jawa Barat, Kode Pos : 40132

  • Telephone:(022) 2533783, (022) 2533704

  • Email: sekretariat@jpkmsuryasumirat.com

Connect With Us

Facebook

Whatsapp

Instagram

 

©2024 JPKM Surya Sumirat - Persekutuan dan Perkumpulan PERHIMPUNAN SANTO BORROMEUS